Tepung Tulang
TEPUNG TULANG
PENDAHULUAN
Tepung tulang adalah bahan hasil penggilingan tulang yang telah dieks trak gelatinnya.Produk ini digunakan untuk ba han baku pakan yang merupakan sumber mineral (teruta ma kalsium) dan sedikit asam amino.
Pembuatan tepung tulang merupakan upaya untuk mendaya gunakan limbah tulang yang biasanya tidak terpakai dan dibu ang di rumah pemotongan hewan. Hasil-ikutan (by-products) ternak merupakan salah satu potensi dari subsektor peter nakan yang sampai saat ini masih belum banyak dimanfaatkan, khusus nya untuk industri pangan. Tulang, tulang rawan dan daging dari sisa deboning di industri pangan hasil ternak dan rumah pemoto ngan ayam adalah contoh hasil-ikutan ternak yang cukup besar peluangnya untuk dapat diolah kembali menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Tepung tulang berbentuk serpihan (tepung) berwarna coklat dengan teks tur yang kasar jika dirasakan, dengan aroma khas seperti daging sapi tapi ada juga yang tidak berbau. Sekilas memang hampir mi rip dengan tepung MBM tetapi kandungan nutrisiyang dimiliki jelas berbeda. Dalam klasifikasi bahan pakan tepung tulang terma suk dalam kelas VI yang merupakan sumber mineral. Karena tulang sapi kaya akan kalsium walaupun sedikit mengandung protein.
Nutrisi yang Terkandung
Tepung ikan memiliki kandungan gizi:
· Protein = 25,54 %,
· Lemak = 3,80 %,
· Abu = 61,60 %,
· Serat = 1,80 %,
· Air = 5,52 %.
Dengan abu yang tinggi, sudah pasti kandungan mineralnya juga tinggi
MANFAAT TEPUNG TULANG
Dalam pembuatan pakan tepung tulang tidak terlalu banyak digunakan, dengankata lain tepung tulang merupakan suatu pelengkap dalam pembuatan pakan gunamelengkapi mineral yang ada dalam pakan. Begitu pula dalam pembuatan pakan ikan,penggunaan tepung tulang biasa digunakan sebagai pendamping bagi tepung ikan yangkaya protein. Karena mineral merupakan trace element yang tidak dibutuhkan terlalubanyak tetapi harus ada dalam ransum pakan. Dilihat dari kandungan nutrisinya,tepung tulang banyak mengandung kalsium. Sehingga manfaat dari tepung tulangtidak lepas dari peranan kalsium, yaitu berperan dalam pembentukan tulang, sisik sertasirip ikan serta menjaga dari kekeroposan akibat asupan kandungan mineral yang minim.
Pembuatan tepung tulang
1. BAHAN
· Tulang
· Larutan kapur 10 %.
Cara membuat 1 m3 larutan kapur 10% adalah dengan memasukkan 100 kg kapur ke dalam bak, kemudian menambahkan airsampai volumenya menjadi 1 m3. Campuran ini diaduk-aduk sampai kapurnya larut.
2. PERALATAN
1. Keranjang & semprotan air:
Berfungsi untuk meletakkan tulang yang dicuci dengan semprotan air. Dasar wadah berlobang-lobang untuk meniriskan air.
2 Wadah perendaman :
Wadah ini digunakan sebagai tempat merendam serpihan tulang, dapat berupa bak semen, bak serat gelas (fiber glass), baskom plastik, atau ember plastik.
3. Mesin penggiling tulang. Alat ini digunakan untuk menggiling tulang hingga menjadi sepihan dengan ukuran 1~3 cm.
4. Palu dan kayu landasan. Alat ini digunakan jika tidak tersedia mesinpenggiling tulang.
5. Wadah perebusan. Alat ini digunakan untuk merebus tulang. Drum bekasyang dipotong dua dapat digunakan untuk keperluan ini.
6. Wadah ekstraksi gelatin. Alat ini digunakan untuk merendam tulang padasuhu panas setelah tulang tersebut direndam dengan larutan kapur. Wadah initerbuat dari logam tahan karat, seperti aluminium dan stainless steel.
7. Wadah penguapan larutan gelatin. Wadah ini digunakan untuk penguapanlarutan gelatin. Wadah ini terbuat dari logam tahan karat, seperti aluminiumdan stainless steel. Bentuknya berupa bak dangkal dengan permukaan luas.
8. Tungku atau kompor
9. Cetakan. Cetakan terbuat dari plat aluminium atau stainless steel yangbersekat-sekat.
3. CARA PEMBUATAN
1. Tulang dipotong sepanjang 5-10 cm, direbus selama 2-4 jam dengansuhu 100 ° C, kemudian dihancurkan hingga menjadi serpihan-serpihansepanjang 1-3 cm.
2. Serpihan tulang direndam dalam air kapur 10% selama 4-5 minggu dan dicucidengan air tawar.
3. Pemisahan selatin dengan jalan pemanasan 3 tahap, yaitu pada suhu 60 ° Cselama 4 jam, suhu 70 ° C selama 4 jam, dan 100 ° C selama 5 jam.
4. Pemrosesan selatin.
5. Tulang dikeringkan pada suhu 100 ° C, sampai kadar airnya tinggal 5% dan digiling hingga menjadi tepung.
6. Pengemasan dan penyimpanan.
Pemotongan ternak selain menghasilkan karkas juga menghasil kan sejumlah hasi likutan dan limbah dalam jumlah yang besar. Tulang merupakan hasil ikutan yangjumlahnya cukup besar. Tulang dapat diolah menjadi tepung tulang yang berguna untuk bahan tambahan pupuk padat dan cair organik. Seperti halnya tepung darah sebagai sumber N, tepung tulang juga dapat berfungsi sebagai sumber Posfor (P) dan Kalium (K).Proses pembuatan tepung tulang secara sederhana dapat dilakukan dengan membakar tulang hingga remah dan kemudian dilakukan penggilingan. Tulang merupakan salah satu tenunan pengikat. Tulang terdiri dari sel, serat-seratdan bahan pengisi. Bahan pengisi pada tulang adalah protein dan garam- garam mineral,seperti kalsium fosfat 58,3%, kalsium karbo nat 1,0%, magnesium fosfat 2,1%, kalsiumflorida 1.9% dan protein 30,6%.Tulang mengandung kurang lebih 50% air dan 15% sum sum merah dan kuning.Sumsum tulang terdiri dari lemak sebesar 96%. Tulang yang telah diambil lemaknyaterdiri dari bahan orga nik dan garam-garam anorganik dalam perbandingan 1:2.
Penghilangan zat organik oleh panas tidak menyebabkan perubahan struktur tulang secara keseluruhan, tetapi akan mengurangi berat tulang
Berdasarkan asalnya, tulang dapat dibedakan menjadi dua kategori :
1. Collected bone
2. Slaugterhouse bone
Collected bone memiliki ukuran bervariasi, banyak mengandung daging, kadar lemak tinggi (sering terhidrolisia sehingga mutu gelatin yang dihasilkan rendah). Jenis ini lebihcocok untuk pembuatan bahan perekat dan dapat diperoleh dari penjualan daging dipasar.
Jenis Slaugterhouse bone diperoleh dari tempat pemotongan hewan langsung mendapat perlakuan sebelum digunakan lebih lanjut, sehingga sedikit mengalami kontaminasi. Jenis ini cocok untuk bahan baku pembuatan gelatin (suatu hidrokoloid yang dapatdigunakan sebagai gelling, bahan pengental atau penstabil).
0 komentar:
Posting Komentar