Merawat Kambing Etawa
Dalam menekuni bidang ternak kambing etawa tentu saja kita harus memiliki bekal pengalaman dan pengetahuan yang harus lumayan cukup, seperti ketika kita harus memiliki pengetahuan dan cara merawat kambing etawa pada saat melahirkan, kambing etawa memang tak semandiri kambing jenis lainya apalagi mengenai perawatan anak kambing setelah lahir.
Kambing jenis etawa yang di budidayakan oleh kebanyakan para peternak memanglah memiliki kunikan yang agak berbeda pada saat melahirkan anaknya, kambing jenis ini memiliki kelemahan dan nilai kematian yang tinggi jikala kambing etawa saat di lahirkan tidak mengalami bantuan dari peternak itu sendiri.
Kelahiran yang umumnya memang harus di tolong sampai saat menyusu pada jam yang pertama setelah melahirkan serta harus di bersihkan dari lapisan yang membungkus sejak lahir, dalam kelahiran yang normal biasanya kambing etawa beranak dua ekor dalam setiap kelahiran, namun tidak menutup kemungkinan kadang beranak satu ekor atau tiga ekor sekali walau kadang memiliki jarak satu jam perkelahirannya.
Pada kelahiran yang lebih dari dua ekor memanglah sangat jarang namun saya sendiri telah mengalami berkali kali memiliki induk yang melahirkan lebih dari dua ekor dalam satu kali melahirkan, tentu saja kita harus ekstra hati hati dan sangat rumit jika menangani atau merawat anak kambing yang terlahir kembar tiga ekor, sebab jika kita tidak jeli maka kita akan gagal memiliki anak kambing etawa.
Perawatan cempe ( anak kambing ) yang kembar tiga memang butuh pengawasan yang lebih lama dan hati hati sampai anak kambing tersebut berumur satu bulan
bahkan lebih, beberapa pengalaman saya berkali kali gagal memelihara ketiganya karena biasanya satu atau dua diantaranya mati karena kalah dalam menyusu ke induknya, kejadian ini ternyata sangat sering dialami oleh banyak peternak yang ada di lingkungan saya, maka biasanya para peternak tidak mengharapkan kelahiran yang lebih dari dua ekor karena induk kambing biasanya hanya memiliki dua puting susu untuk menyusui anak kambingnya.
Dalam waktu yang berbeda saya mendapati salah satu dari induk kambing saya yang beranak tiga ekor dalam sekali kelahiran yang memiliki jarak sekitar satu jam pada setiap kelahiranya, pada jam pertama ketiga cempe tersebut memiliki berat badang yang berimbang dan hampir rata rata sama satu dengan yang lainya, kemudian saya memiliki inisiatif untuk memisahkan ketiga anak tersebut dari induknua dengan meletakan ketiga anak kambing tersebut kedalam kotak yang menhindarkan anak kambing dari jangkauan induknya.
Tentu saja kita akan lebih repot ketika memisahkan anak kambing dari induknya karena mau tak mau kita harus menyusukan anak kambing tersebut kepada induknya dengan jadual yang kita buat, pada 24 jam pertama saya menyusukan anak kambing tersebut satu persatu setiap 3 jam sekali dengan sangat teratur untuk membagi susu induknya ke setiap anak kambing yang lahir tersebut, karena jika kita tidak maka salah satu dari anak kambing tersebut akan tidak mendapat jatah asupan susu dari induknya.
Menyapih atau memisahkan anak kambing etawa yang baru lahir yang kemudian kita atur dalam menyusukan ke induk kambing atau tidak membiarkan menyusu sendiri ternyata menjadi solusi yang baik ketika kita memiliki anak kambing yang lebih dari dua ekor dan ternyata juga menjadi solusi yang baik ketika kita mendapati induk yang kurang memiliki susu atau mengalami produsi susu yang relatif kurang sebab kita bisa membantu dengan membuatkan susu tambahan dari susu bubuk atau bisa juga memberikan susu dari induk yang lain dengan cara di susukan melalui dot atau tabung susu kecil.
Setelah memiliki pengalaman tersebut hingga kini saya tidak pernah lagi repot dengan masalah kelahiran anak kambing etawa yang lebih dari dua ekor.
0 komentar:
Posting Komentar