Minggu, 01 Mei 2011

BUDIDAYA BEKICOT DAN SIPUT



PELUANG USAHA :

Budidaya Bekicot sebagai alternatif baru peluang Usaha disektor pertanian yang sangat mudah ditemukan bahan bakunya di Indonesia. Hewan yang satu ini berasal dari Afrika Timur dan tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif singkat. Bekicot yang ternakkan pada umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging dan sebagai bahan pengganti Helix yang sangat dibutuhkan sebagai bahan baku Escargot. Disamping Bekicot juga kerap kali dimanfaatkan sebagai obat alternatif yang dipakai dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit dengan peng-ekstrakan pada daging dan lendirnya. Untuk lebih jelasnya mari kita simak paparan berikut ini yang penulis review dari sumber yang jelas di rumah tani multiply.com dan peluang usaha.wordpress.com

Mencermati cerita asal muasal bekicot (Achanita spp.), hewan yang satu ini berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur sampai di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot sejak tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang).

Sentra peternakan bekicot banyak ditemukan di masyarakat pedesaan Jawa Timur, Bogor (Jawa Barat), Sumatera Utara dan Bali. Bekicot diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Di Eropa, bekicot jenis ini digunakan sebagai bahan baku makanan yang disebut Escargot. Escargot semula berbahan baku Helix pomatia. Karena Helix pomatia lama kelamaan sulit diperoleh maka bekicot jenis Achatina fulica menggantikannya sebagai bahan baku Escargot.

Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Disamping itu ada masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot, seperti sate bekicot, keripik bekicot, baso bekicot.

Bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie, dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa tidur/insomania, dan leher membengkak.

Daging bekicot merupakan komoditi ekspor yang menjanjikan, karena harganya yang cukup mahal dipasaran internasional. Kini juga telah banyak berdiri perusahaan-perusahaan pengelola daging bekicot, yang dapat memperlancar pemasaran pasaran sebagai komoditi ekspor.

Jika tertarik berbudidayaya bekicot, salah satu yang perlu diperhatikan adalah masalah lokasi. Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan dalam transportasi. Lokasi yang sesuai untuk budidaya bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai adalah tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang.

Lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan, karena untuk berkembang biak secara baik bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25-30 derajat C. Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar.

Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah risikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.

Namun tidak semua jenis bekicot cocok dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.

Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
Bekicot biasanya kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.

Keberhasilan budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan dan pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam budidaya bekicot diantaranya meliputi penjagaan kelembaban lingkungan, mempertahankan kondisi lingkungan (yang lembab), pemberian pakan yang bermutu secara teratur, menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain, serta menjaga agar bekicot tidak ekluar dari areal pemeliharaan.

BEKICOT SEBAGAI MENU SAJIAN MEWAH DI PARIS

Kala mengikuti konferensi di Paris sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini ada sesuatu yang menggelikan sekaligus membanggakan. Saat itu Jumat sore, dan panitia mengumumkan bahwa hari Sabtu adalah hari bebas dan program akan dimulai lagi hari Minggu. Untuk mengisi hari bebas ini panitia mengumumkan sekaligus menyarankan semua peserta (dari segala penjuru dunia itu) untuk mencoba menu khas Paris yang bernama Escargot. Menu khas yang mewah dan karenanya mahal itu bahan dasarnya adalah bekicot.Teman-teman dari Afrika bergidik mendengar menu makanan dari bekicot itu. Mereka jijik membayangkan binatang melata yang berlendir itu masuk ke mulut mereka. Dalam hati saya tertawa, kayak mereka makan apa di negerinya sono di Afrika sampai makan bekicot saja jijik seperti itu he..he….Wong paling yang dimakan tidak lebih baik dari yang saya makan di negeri tercinta Indonesia. Saya katakan bahwa bekicot yang dijual di Paris ini diimpor dari negeri saya Indonesia, khususnya dari kampung halaman saya, Kediri di Jawa Timur.

Benar, Sobat pembaca. Bekicot itu berasal dari kampung saya Kediri. Karena sejak saya kecil sudah ada orang-orang yang membuka peternakan bekicot di Kediri. Saat masih SMP, saya termasuk yang tergiur untuk beternak bekicot juga. Karena itulah saya bersemangat membuat kandang bekicot yang hanya terbuat dari tumpukan batu bata diisi dengan daun-daun pepaya dan bekicot yang selanjutnya akan beranak-pinak di situ. Sayang usaha saya gagal saat itu, karena saya lupa membuatkan atap untuk melindungi kandang bekicot dari genangan air hujan. Akibatnya banyak telur bekicot yang membusuk, termasuk dengan induknya juga. Beberapa teman masih bersemangat beternak bekicot karena ada pengepulnya yang siap membeli panen bekicot untuk kemudian dijual ke pabrik pengolahan bekicot yang cukup besar di Kediri untuk kemudian diekspor ke Perancis. Itulah awalnya kenapa saya yakin bahwa bekicot yang dimakan oleh Monsieur dan Madamme di Paris itu adalah bekicot dari kampung saya he..he…

Jauh sebelum ada peternakan dan pengolahan bekicot, bagi kami orang-orang Kediri bekicot adalah menu alternatif lauk pauk kami selama musim hujan. Masih ingat dalam memori saya saat itu, setiap habis sekolah saya dan teman-teman akan berburu bekicot di kebun-kebun yang bertebaran di kampung saya, apalagi di kebun pisang.

Setelah terkumpul banyak, saya menyerahkannya kepada Ibunda. Lalu biasanya Bunda yang akan mencungkil daging bekicot tersebut dari cangkangnya untuk kemudian dicuci. Setelah itu Bunda akan mencari gamping (kapur cair) untuk dipakai merebus daging bekicot untuk menghilangkan racun dan lendirnya. Setelah dirasa cukup matang, terserah Bunda akan memasaknya seperti apa. Kadang digoreng kering, kadang dimasak sebagai sate bekicot. Istilah orang Kediri adalah SATE 02 he..he…

Nah, itulah yang saya lakukan setiap kali saya pulang kampung. Membeli sate bekicot untuk dimakan oleh keluarga atau membeli keripik bekicot yang selain dimakan sendiri juga bisa dijadikan oleh-oleh.

Kalau Anda membelinya di toko oleh-oleh yang tersebar di Kediri, harganya memang sudah lumayan mahal (tapi wajarlah dengan rasa dan citranya). Tapi saya sudah menemukan warung yang lumayan murah. Letaknya di Desa Dandangan Gang 1 no 14, di belakang pabrik lama Gudang Garam. Warung ini kepunyaan seorang nenek yang sudah renta sehingga terkadang Anda harus berteriak untuk berbicara dengan beliau. Tapi nenek ini masih sehat lho, ingatannya masih tajam mengenal saya padahal saya mendatangi warungnya paling setahun sekali kala mudik. Tapi dia selalu ingat saya, dan terkadang menambahi porsi sate bekicot yang saya pesan. Alasannya saja sudah jauh-jauhd ari Kalimantan mau berkunjung ke warungnya yang kecil dan sangat sederhana itu.

Bagi orang Kediri, bekicot memang seperti obat. Waktu saya kecil dulu, setiap kali ada luka karena jatuh atau tersayat pisau, Bunda selalu mencari bekicot lalu mengoleskan lendir sang bekicot ke luka saya tersebut. Ajaibnya, luka saya tidak lama kemudian akan mengering dan sembuh.

Beberapa orang juga mengkonsumsi sate atau bekicot sebagai obat asma atau obat sakit maag. Kalau saya sih mengkonsumsinya sebagai obat lapar dan juga sebagai obat penawar rindu akan kampung halaman.

Karena itu jangan heran setiap kali saya menerima sate atau keripik pesanan di warung sang nenek tersebut (atau Embah, saya memanggilnya) saya akan selalu mendapatkan bonus dari Sang Embah. Bonusnya adalah Sang Embah selalu menyerahkan bungkusan sate atau keripik bekicot dengan memberikan doa supaya bekicot dari Sang Embah tersebut bisa menjadi obat bagi saya, isteri dan anak-anak sambil mendoakan supaya tahun depan saya masih diijinkan Tuhan untuk kembali berkunjung ke warung tersebut dan bertemu kembali dengan Sang Embah. Karena itulah sesudahnya saya selalu mengucapkan, “Tuhan juga memberkahi Embah”. Itulah cara orang Kediri memelihara hubungan.

BUDIDAYA SIPUT = KEONG AIR

Sekarang ini makin banyak orang mencari peluang usaha yang masih langka. Bahkan peluang usaha yang bisa dibilang tanpa perlu modal uang. Salah satunya adalah pembudidayaan hama tanaman. Tapi yang ini bukan sembarang hama. Semua orang apalagi wong ndesa pasti tahu yang namanya siput air atau biasa disebut keong. Makhuk yang sering diremehkan karena lamban dan dianggap sebagai perusak.

Keong atau siput air banyak ditemukan di perairan tenang dan dangkal seperti sungai kecil, danau, dan lebih sering ditemukan di persawahan. Makanan alaminya berupa rerumputan, lumut dan tanaman2 air yang gampang didapat di tempat mereka hidup. Jangan terkecoh dengan sifat pemalu dan gerak-geriknya lho…! Walaupun keong mobilitasnya lambat tapi perkembangbiakannya bisa dibilang sangat cepat. Dan dalam jumlah yang banyak mereka bakal keliatan sangat rakus.

Sebagai contoh kolamku ukuran 2×3m yang permukaannya tertutup penuh oleh enceng gondok bisa jadi bersih dari enceng gondok dalam sehari hanya karena aku masukin keong hidup satu tas plastik (kresek). Dan dalam beberapa hari aja sudah banyak telur-telur keong yang nempel di dinding kolam. Gimana kalau keong-keong itu disebar di sepetak sawah sekaligus. Pasti tinggal tunggu hari dan tanaman padi di sana bakalan gagal panen. Itulah mengapa petani padi sangat tidak menghendaki keberadaan keong di sawahnya. Bahkan di beberapa tempat keong adalah Musuh Besar petani. Bagi petani padi keong adalah hama padi yang harus diberantas.

Tapi jangan negative tinking dulu sama keong. Di sisi lain keong malah dicari-cari. Keong sangat berguna bagi peternak unggas (bebek, entok dll) dan pada pembesaran ikan tertentu(lele,dll) sebagai makanan ternak alternatif. Lain lagi bagi pecinta kuliner, karena keong juga bisa menjadi makanan uenak. Banyak warung makan ataupun restoran yang nyediain hidangan dari bahan baku daging keong ini. Mereka malah seringkali kesulitan dapetin stok keong. Mari amati kenyataan ini.

Ternyata di sini ada peluang yang sangat bagus. Bagaimana kalau keong ini diternakkan. Bisa jadi sebuah usaha bisnis tanpa modal atau paling tidak tak perlu punya banyak uang untuk memulai usaha ini. Yang perlu dilakukan untuk memulai bisnis ini yaitu:

1. Sediakan kolam untuk meletakkan keong, bisa dari tanah, terpal, atau permanen dan diisi air tak perlu terlalu dalam kurang lebih 30cm. Yang penting kolam ini harus tidak berada di area rawan banjir. Nggak hanya menghindari kerugian pribadi karena keong-keong kita hilang. Tapi juga menghindarkan bencana pada petani di sekitar gara-gara kelalaian kita.

2. Kumpulkan keong sebanyak-banyaknya (biasanya lebih mudah cari di sawah) lalu masukkan ke kolam yang telah disediakan. Memang cukup melelahkan jika harus mencari keong sendiri di sawah. Tapi itu harus dilakukan kalau mau tanpa modal dan itung2 bantu petani. Kalau ga’ mau susah ya tinggal beli aja dari pencari keong atau jika beruntung tinggal minta pada petani padi yang biasanya hanya membuang keong dari sawahnya. Nah setelah ini kerjaan kita cukup santai. Cuma kasih makan keong pake rumput yang bisa didapat di sekitar. Yang diperlukan cuma sabar dan biarkan keong berkembang biak dg sendirinya. Tunggu hingga jumlahnya sudah sangat banyak. Tinggal panen dg sistem sortir atau pilih yang besar2 saja tapi jangan semuanya agar tetap ada yang terus berkembangbiak. Kalau tanpa modal berarti setiap panennya adalah untung bukan? Apalagi yang dikhawatirkan dari usaha ini. Sekarang mau untung berapa? Semakin banyak keong/siput yang dimiliki berarti makin banyak pula untungnya.

Penjualannya gampang. Bisa di jual ke pasar, restaurant, langsung ke pembeli (dalam keadaan hidup/sudah diolah) atau ke peternak. Harganya aku kurang tau tapi yg jelas lumayan lah. Lebih mudah lagi dengan memasang tanda di pinggir jalan di dekat rumah. Tulis saja, MENYEDIAKAN KEONG DALAM JUMLAH BANYAK. Pasti banyak dech yang mau beli. Usaha ini juga sangat baik dilakukan peternak (itik, entok, angsa, lele dll) untuk efisiensi dan menambah mutu pakan. Mau buka usaha ga’ punya modal? Bukan lagi alasan. Jika ada niat maka selalu ada jalan.


Tips Sehat Alami


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Total Tayangan Halaman

Copyrights  © edna disnak 2012 and introducing Panasonic S30

Back to TOP