Senin, 30 Mei 2011

Penyakit Gumboro, disebut juga Infectious Bursa!




Penyakit Gumboro, disebut juga Infectious Bursa! Disease. Pertama kali ditemukan dan dilaporkan pada tahun 1957, oleh Dr. Cosgrove di daerah Gumboro, Deleware, Amerika Serikat.
Penyebab penyakit:
Penyebab penyakit Gumboro, adalah virus yang agen penyakitnya sering disebut dengan nama Infectious Bursal Agent (IBA). Virus ini sangat infectious dan contagious, serta mampu bertahan hidup selama 16 minggu setelah penyakit dimusnahkan.
Ciri virusnya sendiri sampai kini masih belum disepakati para pakar kesehatan ternak. Beberapa peneliti mengklasifikasikannya sebagai reoviris, picorna virus atau diploma virus. Penyakit Gumboro mudah sekali menyebar di dalam tubuh ayam. Ketahanan virus terhadap beberapa bahan kimia dan desinjektan sangat bervariasi. Beberapa sifat fisiknya menunjukkan bahwa virus Gumboro tetap tahan hidup pada temperatur 60°C, dan baru dapat mati pada temperatur 70°C. Selain itu virus ini juga masih tahan hidup di bawah titik beku.
Penularan penyakit:
Penyakit Gumboro sangat mudah menular. Penularan dan penyebarannya terutama dikarenakan adanya suatu peternakan yang terkena wabah. Akibat timbulnya wabah, maka penyakit ini akan mudah menyebar pada peternakan yang lain, bahkan pada generasi berikutnya pada peternakan yang sama. Terjadinya penularan ini dapat timbul karena kontak secara langsung antara ayam penderita dengan ayam yang sehat, litter yang tercemar virus Gumboro, atau lewat makanan yang terkontaminasi. Serangga juga dapat berperan dalam penyebaran penyakit ini.
Sampai saat ini penyakit Gumboro hanya ditemukan pada ayam. Penyakit ini begitu ganas dan cepat menyebar/menular sehingga dalam waktu 2-3 hari saja seluruh ayam di peternakan akan sudah tertular.
Penyakit Gumboro menyerang bursa Fabricius dan thymus, maka bila melihat adanya gejala penyakit ini harus segera dilakukan pemberantasan, sebab ayam yang tertular penyakit ini, tidak akan memiliki lagi kekebalan terhadap tantangan penyakit ayam yang lain.
Gejala klinis penyakit:
Gejala-gejala klinis ayam yang terserang penyakit Gumboro, diklasifikasikan menurut 2 bentuk dari infeksinya, yakni:
1) Penyakit Gumboro bentuk klasik, yang menyerang ayam usia 36 minggu. Gejala-gejala klinis yang khas adalah ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulunya berdiri. Kemudian ayam terlihat sangat lesu, lemah dan malas bergerak.
Tanda-tanda lainnya adalah terjadinya diare yang berwarna putih dan daerah sekitar kloaka kotor. Apabila penyakit cukup parah, terjadi kematian sekitar 20%-30%, meskipun daya serangnya 100%.
Bursa Fabricius membengkak menjadi 2-3 kali ukuran normal, dan enam hari setelah infeksi bursa yang membengkak mulai mengecil dan selanjutnya menjadi atropi.
Ginjal mengalami pembengkakan dengan warna putih keabuabuan, hati membesar dan terjadi perdarahan pada urat daging.
2) Penyakit Gumboro bentuk subklinis, yang menyerang ayam usia 1-21 hari. Penyakit Gumboro bentuk ini tidak disertai gejalagejala klinis. Namun penyakit bentuk ini mengakibatkan kerusakan total pada sistem kekebalan pada ayam. Kerusakan bersifat permanen, tidak dapat disembuhkan kembali. Selanjutnya ayam kehilangan kemampuan untuk membuat pertahanan tubuh, sehingga ayam lebih peka terserang penyakit lainnya. Penyakit Gumboro bentuk ini, juga menurunkan kemampuan ayam untuk membentuk kekebalan terhadap vaksinasi Newcastle Disease (ND), Mareks Disease (MD), dan Infectious Brochitis (IB).
Infeksi bentuk inipun awalnya menyebabkan Bursa Fabricius sedikit membesar, tapi kemudian mengecil dan menjadi atropi yang permanen. Bila infeksi terjadi sebelum ayam usia 3 minggu, kerusakan permanen tak dapat dicegah. Sedangkan bila infeksi terjadi setelah usia 3 minggu kerusakan hanya bersifat sementara dan sistem kekebalan tersebut dapat sembuh kembali setelah 2-3 minggu terinfeksi.
Pengendalian penyakit:
Mengingat penyakit Gumboro sangat ganas apabila sudah menyerang peternakan ayam, maka usaha pengendalian yang efektif adalah dengan vaksinasi.
1) Untuk peternakan pembibitan petelur, agar menghasilkan kekebalan asal induk yang tinggi, supaya menghasilkan kekebalan pada ayam yang diturunkan. Vaksinasi pertama dapat dilakukan pada ayam usia 12 minggu dengan vaksin aktif, dan kedua pada ayam usia 20 minggu dengan vaksin inaktif. Dengan demikian dapat diharapkan menghasilkan titer antibodi yang tinggi, merata dan bertahan lama serta memiliki kesanggupan menurunkan dengan kadar tinggi pula.
2) Untuk peternakan ayam petelur atau broiler, agar menghasilkan kekebalan yang tinggi. Vaksinasi dapat dilakukan pada saat ayam berusia 3-4 minggu dengan vaksin aktif
Kriteria untuk standar kualitas vaksin Gumboro yang cukup baik, adalah:
-Mempunyai kekebalan silang terhadap strain-strain virus Gumboro lain.
-Tidak merusak Bursa Fabricius pada anak ayam dan tidak menghambat kekebalan terhadap penyakit lain.
-Kualitas vaksin harus murni dan bebas dari pencemaran agen infeksi pathogen.
Pengobatan penyakit:
Pengobatan penyakit Gumboro yang menyerang ayam sampai sekarang belum ditemukan. Maka kandang peternakan ayam yang terkena wabah Gumboro harus dikosongkan secara total untuk sementara. Semua peralatan, alas kandang, sisa makanan yang mungkin sudah terkontaminasi harus segera dimusnahkan.


Tips Sehat Alami


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Total Tayangan Halaman

Copyrights  © edna disnak 2012 and introducing Panasonic S30

Back to TOP