Kenari Yorkshire, Yorkshire Canary
Merupakan salah satu jenis kenari yang sangat fenomenal. Disebut seperti ini karena kenari jenis ini memang banyak digemari oleh pecinta burung kenari hampir di semua negara. Selain posturnya yang besar dan aduhai, kenari yorkshire juga memiliki volume yang relatif di atas rata-rata.
Asal Usul Kenari Yorkshire
Ternyata kenari yorkshire sendiri bukan kenari dengan jenis yang lahir secara asli/alami. Satu sumber buku mengatakan bahwa kenari yorkshire merupakan kenari hasil silangan dari jenis kenari lanchasire dan kenari belgia (belgi bossu), bahkan sumber lain mengatakan terdapat tambahan genetik dari kenari jenis fife fancy dan norwich.
Kenari Yorkshire |
Asumsi Yang Melekat Pada Kenari Yorkshire
Dari setiap makhluk hidup di muka bumi ini tentunya mempunyai peran masing-masing dalam hubungannya dengan keseimbangan alam. Terlepas dari itu kenari yorkshire adalah kenari populer yang mempunyai banyak keunikannya, secara umum adalah sebagai berikut:
- mempunyai postur yang proporsional. Bukan hanya besar, kenari jenis ini posturnya sering diibaratkan sebagai wortel terbalik.
- memiliki volume yang keras
- memiliki corak warna dan postur yang beraneka ragam
- merupakan salah satu kenari yang lumayan sulit untuk diternakkan.
- perawatan yang relatif sedikit lebih rewel daripada kenari lokal.
Perawatan Kenari Yorkshire
Karena merupakan kenari import maka yorkshire memerlukan perawatan yang berbeda daripada kenari lokal. Di asalnya yorkshire diternakkan dalam iklim 4 musim dimana berbeda dengan di Indonesia yang hanya 2 musim saja. Sebagian besar peternak asing memilih ruangan sebagai tempat beternak kenari yorkshire, sehingga yang menjadi acuan pun adalah suhu kamar. Di indonesia kita dapat menerapkan cara beternak yorkshire dengan menggunakan metode suhu kamar/ruangan yang dapat dikondisikan dan diatur suhunya. Suhu rata-rata adalah 20-34 derajat celcius dimana dengan asumsi merupakan suhu ambang batas ketahanan.
Selain itu diperlukan kandang yang bersih, lebar/luas serta penjemuran yang cukup.
0 komentar:
Posting Komentar